FESTIVAL FILM 30 MENIT

WOLES (Warnai Obsesi Lewat Ekspresi Seni) Telah tiba...

Bang Kenaan Nasution sebutan akrab musisi era 80-an dan pencipta lagu Nuansa Bening yang di rilis ulang oleh Vidi Aldiano, pekan lalu meramaikan acara WOLES yang di gelar di bilangan kota Bekasi dengan jurus-jurus jitunya menabuh dram membuat pengunjung terhipnotis sorak sorai bergembira.
Warnai Obsesi Lewat Ekspresi Seni (WOLES) berupa Lomba Perkusi dengan menggunakan alat-alat yang sudah tidak terpakai untuk menggali potensi kreatifitas dikalangan remaja, pengenalan produk olahan makanan sederhana menjadi bernilai komersil dengan konsep-konsep yang baru di lingkungan masyarakat dan bazaar barang-barang bekas yang sudah di-Rekondisi dan mempunyai nilai jual, sehingga terciptanya remaja-remaja yang terampil, kreatif, mandiri dan mampu menggali potensi diri. Selain itu, dimaksudkan juga dapat mempererat tali persaudaraan masyarakat sekitar dengan masyarakat luas sebagai mahluk sosial.
Rintikan hujan tidak memutuskan semangat para Panitia yang terdiri dari kolaborasi antara DPD LDII Kota Bekasi , PW CAI kota Bekasi serta anggota Pramuka Gudep 0283-0284 Sultan Agung dan didukung oleh ribuan pengunjung untuk mensukseskan acara tersebut. Rangkaian acara dibuka dengan pukulan tong Bapak Plt Walikota Bekasi Dr. H. Rahmat Effendi S.sos., M.si didampingi oleh ketua DPD LDII kota Bekasi Drs.H. Nurhadi dan Pembina Woles Bang Kenaan nasution dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati dan 100 ekor burung gereja serta simbolis penanaman pohon untuk mengusung kampanye Go green.
Acara orisinil ini diliput oleh Media nasional RCTI, serta disiarkan langsung di Lantabur TV dan berita media online lainnya, tidak ketinggalan acara dihibur dengan aksi Street Dance, Beatbox dan live musik yang di warnai penampilan Joy-climax band dan game-game seru yang di racik oleh duet MC kocak Helmy dan Mpe yang membuat suasana menjadi tambah meriah. “Kegiatan ini adalah salah satu bentuk wadah penyaluran Ide-ide kreatif serta bakat dan kemandirian generus khususnya di kota Bekasi tidak lupa juga meningkatkan kecintaan terhadap budaya” kutipan dari Zulda salah satu Panitia dalam sesi wawancara dengan reporter RCTI. Acara WOLES yang berjalan sukses ini di gelar dua hari 7-8 mei 2011 di parkir barat Baitul Haq kota bekasi dan berakhir seiring terbenamnya mentari.

DENAH LOKASI WOLES

Bentuk Kegiatan


  1. “GRETONG” (Gema Rentetan Tong), Lomba Perkusi dengan alat-alat bekas.
  2. “SOMSE” (Seni Olahan masakan Sehat), Lomba Membuat Makanan dengan Olahan bahan Sederhana.
  3. “BABE UDIN” (Barang Bekas sUdah Direkondisi) Bazaar barang bekas dan Daur Ulang.

Visi-Misi


  1.   Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mengusung semboyan “ Go Green”.
  2. Membuka cakrawala berfikir masyarakat akan pentingnya kehidupan sosial dan menyatakan bahwa harga kreatifitas itu lebih mahal bila dibanding dengan kecerdasan.
  3. Mempererat hubungan kekeluargaan antara masyarakat sekitar dengan masyarakat lainnya.
  4. Memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang termasuk dalam wilayah CAI Kota Bekasi.

WOLES (Warnai Obsesi Lewat Ekspresi Seni)


Modernisasi, merupakan roda perputaran sebuah peradaban yang bergulir berdasar pola yang berubah-ubah seiring dengan berkembangnya teknologi. Perkembangan zaman tentunya membawa dampak yang sangat beragam. Misalkan teknologi yang maju menjadikan bertumbuhnya pola persaingan di semua aspek kehidupan baik intelektual, gaya hidup, dunia usaha, sampai ke masalah sosial ekonomi dan budaya. Kompleksitas akan keadaan ini menjadikan kondisi memicu kepada persaingan yang bertujuan untuk dapat bertahan sehingga secara tidak sadar akan berdampak tiap-tiap diri menjadi sosok yang cenderung mempunyai karakter dan sikap lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain, apatis terhadap lingkungan, kurangnya rasa kesetiakawanan dan solidaritas kepada sesama, serta rasa empati yang mulai tergradasi.
Fenomena ini semakin memupus jati diri masyarakat sehingga akan dijumpai suatu zaman yang sangat buruk dan ditakuti oleh orang-orang beriman yaitu akhir zaman. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist  yang artinya "Tidak datang suatu tahun kecuali tahun sesudahnya adalah lebih jelek dari tahun sebelumnya."
Mengiringi akan perkembangan zaman menuju zaman ultra millenium, dapat berakibat pula terhadap kualitas manusianya terutama di sisi akhlak dan akidah. Khususnya kaum muslimin yang seharusnya menjadi penentu peradaban dengan posisinya sebagai mayoritas penduduk Indonesia.
Dalam menyikapi perkembangan tersebut, tentu ada upaya untuk mewujudkan perubahan kearah perbaikan terhadap suatu produk andalan dan kreatifitas, terkadang promosi yang kontinu belum tentu memberikan hasil yang maksimal, bahkan hasilnya masih jauh dari harapan, dalam arti produk yang ada dilingkungannya dan kreatifitas lain yang bermanfaat dilakukan sosialisasi secara bertahap, dan hal tersebut dapat dimulai dengan pembentukan pribadi yang berintegritas dalam mensosialisasikan, keluarga besar dimana individu-individu menjadi bagiannya masyarakat baru setelah itu pembentukan satu komunitas dalam masyarakat yang profesional dan mengerti akan manfaat dari produk dan kreatifitas yang dihasilkan.
Terkait dengan proses tersebut, Cinta Alam Indonesia (CAI) wilayah Bekasi dan Gerakan Pramuka Gugus Depan Sultan Agung bermaksud melakukan WOLES (Warnai Obsesi Lewat Ekspresi Seni) berupa Lomba Perkusi dengan menggunakan alat-alat yang sudah tidak terpakai untuk menggali potensi kreatifitas dikalangan remaja, pengenalan produk olahan makanan sederhana menjadi bernilai komersil dengan konsep-konsep yang baru dilingkungan masyarakat dan bazaar barang-barang bekas yang sudah di-Rekondisi dan mempunyai nilai jual, sehingga tercitanya remaja-remaja yang terampil, kreatif, mandiri dan  mampu menggali potensi diri. Selain itu, dimaksudkan juga dapat mempererat tali persaudaraan masyarakat sekitar dengan masyarakat luas sebagai mahluk sosial.